RSS

Minggu, 17 Januari 2016

Pengalaman Beasiswa Turki 2015 (Wawancara)

Wawancara, bagian terpenting kunci lolos YTB, jangan lewatkan yang satu ini!

Dear reader, nice to see you read my post...

İni adalah coretan kecil tentang pengalaman wawancara YTB saya... ketika kalian mendapat email untuk wawancara jangan panik karena terlalu bahagia. Usahakan keep calm dan ikuti step berikut ini :

1. Print undangan wawancara.
2. Survei tempat wawancara (Kedubes Turki) minimal sehari sebelumnya.
3. Bagi yang rumahnya jauh dari jakarta atau aceh usahakan menginap di sanak saudara yang rumahnya dekat dengan tempat wawancara atau di hotel, anda bisa juga saling mengirim kabar dengan sesama peserta yang lolos wawancara jika memungkinkan tinggal bersama agar lebih mudah.
4. Siapkan kemungkinan pertanyaan yang akan keluar terutama mengenai background pendidikanmu dan jurusan yang kamu pilih. Usahakan jika ditanya anda tidak bisa menjawabnya, perdalam pengetahuanmu.
5. Perdalam pengetahuanmu mengenai negara Turki.
6. Pelajari beberapa kata dalam bahasa Turki. Tujuannya selain menarik perhatian mereka juga menunjukan bahwa kalian benar-benar memiliki niat dan ketertarikan sendiri kepada Turki.
7. Siapkan alat-alat peraga yang bisa ditunjukkan kepada interviewer. Bentuknya bisa hasil karya anda yang berhubungan dengan jurusan anda.

Situasi pra interview...
Jarak antara hari interview dan email datang sekitar seminggu, ada cukup waktu untuk mempersiapkan segalanya. Saya membiasakan mengikuti perkembangan berita tentang orang-orang yang juga diterima wawancara melalui group facebook. Saling mengabari dan jika hari dan jamnya sama kita bisa kenal dengan mereka sebelum hari H wawancara. Sehari sebelum wawancara saya survei tempat tersebut, meskipun rumah saya dekat (Bogor-Jakarta) tapi jika pergi pada hari H bukan hal yang baik. Saya perlu mengukur waktu perjalanan dan kemungkinan lainnya. Jika memungkinkan ajaklah orang yang juga menjadi peserta interview untuk bersama-sama survei tempat.

Saat interview...
Saya kebetulan mendapat jam sore untuk interview, diantar ibu saya berangkat ke Kedubes Turki siang hari dari Bogor. Minta doa sebelum masuk ke ruang interview juga hal yang penting. Setelah masuk melalui pos satpam dengan pemeriksaan saya menunggu di ruangan bersama peserta lainnya. Disini bisa jadi juga mentalmu diuji. Ketika melihat peserta lain yang keluar masuk ruangan dan bercerita tentang situasi didalam jangan sampai membuatmu tak karuan. Fokus dengan apa yang sudah kamu persiapkan. Mungkin mereka membawa segudang peralatan yang memadai untuk mendukung mereka. Tapi percayalah kamupun bisa. Bercakap-cakap boleh, saling berbagi pendapat, tapi jangan sampai lupa jika giliranmu sebentar lagi lebih baik fokus. Saat masuk ruangan saya bertemu dengan 3 orang pria Turki, saya ucapkan salam dengan bahasa Turki "Merhaba, beyefendi" sambil tersenyum. Mereka mempersilahkan duduk. Pertanyaan pertama yang dilontarkan "tell me about yourself" ini adalah kunci untuk menarik perhatian mereka agar mau mendengarkan anda. Jawablah dengan percaya diri dan contohkan dengan realita. Saya menjawabnya "i'm ilma, 17 years old from Bogor. I was graduated from tourism vocational high school this year. İ choose turkish language and literature because i know turkish language getting strong day by day because the native speaker also have so much number of speaker and also of foreign the number of turkish speaker growing every time, and i see the opportunity in İndonesia i mean like indonesian company and Turkish company when we want to selling our product we need the translator of this two languages, and i thing this is will be the needed in the future. Also when someone wants to get higher education in both of this country as i know here so hard to find the translator of this language thats why i choose this faculty, because i want to be the one of translators from İndonesia for this language." Ketika saya menjelaskan saya membawa property yang saya pikir perlu, dan saya perlihatkan foto-foto yang berhubungan dengan partisipasi saya dimasyarakat dan buku pelajaran Bahasa Turki saya. Kebetulan pertanyaan yang mereka lontarkan hanya itu, mungkin karena saya sudah menjelaskan secara mendetail. Satu lagi yang mereka tanyakan sebelum selesai adalah nilai UN saya karena saat itu belum ada, "what do you thing your national exam score will be?" "Günler sonra it will be announced. But i think its will be good." Dan jawaban singkat itu mengakhiri pertanyaan mereka kepada saya. Sekarang giliran saya yang dipersilahkan bertanya pada mereka. "Will i have the second 'yes' saying from YTB in the next email?" Seketika mereka melihat saya, saling melihat temannya dan akhirnya salah satu dari mereka bilang "we don't know, you will see by yourself later." Setelah itu saya dipersilahkan keluar ruangan. "Tanıştığımıza memnun oldum" kata saya pada mereka sambil menjabat tangan mereka satu persatu lalu keluar ruangan dengan senyuman.

Pasca interview...
Kalian sudah berusaha sekarang hanya tinggal Allah yang menentukan. Pasca interview perbanyaklah doa, minta juga doa dari orang orang sekitarmu.

Not : sebetulnya pada saat wawancara saya banyak mencampur bahasa Turki yang saya tahu dengan bahasa İnggris. Tetapi karena saya tidak dapat mengingat dengan baik apa yang saya katakan saat itu saya tulis globalnya saja.

Untuk kalian semua pejuang beasiswa siapkan yang menjadi keunggulan kalian masing-masing. Tunjukan kalau kalian adalah orang yang tepat untuk mereka pilih, semangattt 😁

Pengalaman Beasiswa Turki 2015 (Hasil Penelitian dan Kenyataan)

Halo para pembaca semuanya...

Saya ingin memaparkan cerita pribadi saya tentang pengalaman YTB tahun kemarin. Seperti yang sudah saya post sebelumnnya kita lebih baik melakukan persiapan dan penelitian lebih awal tetapi pada kenyataannya itu masih saja tak cukup dan juga tak mudah.

Saya sudah melakukan berbagai penelitian kecil untuk pendaftaran YTB untuk jurusan pariwisata di universitas universitas yang ada di Turki. Mulai dari list universitas yang menyediakan jurusan ini sampai LOI (Letter of Intent) untuk pariwisata saya sudah buat dari jauh jauh hari. Tetapi pada kenyataannya meski background saya yang menurut saya sangat mendukung untuk tourism, jurusan itu tak tersedia untuk saya. Hingga akhirnya saya harus menyusun kembali dari awal beberapa dokumen yang sudah saya buat. Dengan latar belakang ketertarikan saya hanya pada kultur budaya dan bahasa karna inilah saya memutuskan mengambil jurusan di Yunus Emre Scholarship Program. Saya menyusun ulang semua loi pada minggu minggu setelah dibukanya pendaftaran. Jujur hal ini agak sedikit kacau dan sangat mengagetkan untuk saya.

Saran saya kepada kalian tentukan jurusan yang kalian akan daftarkan itu penting, tetapi buatlah plan a, b, c... untuk jurusan lain yang mendekati atau sesuai minat kalian. Lebih baiknya persiapkan segala kemungkinan dari awal sampai akhir dengan plan yang berbeda, karena kita tidak akan tau perbedaan penelitian kita dengan kenyataan yang akan kita hadapi... soo good luck guys

Pengalaman Beasiswa Turki 2015 (Penelitian)

Merhaba okuyanlara... (halo para pembaca) ☺

İni lanjutan dari cerita pengalaman beasiswa Turki sebelumnya. Kali ini saya akan bahas mengenai penelitian pribadi saya sebelum pembukaan pendaftaran YTB pada 25 Februari 2015 kemarin. Kira-kira apa saja sih yang perlu diteliti oleh para peserta? İni penelitian yang saya lakukan saat itu...

1. Tentukan dengan mantap jurusan yang jadi pilihanmu. Usahakan harus sejalan dengan background pendidikan kalian, jangan sampai menyimpang jauh.
2. Cari di website www.turkiyeburslari.gov.tr universitas mana saja yang memiliki jurusan yang kalian akan ajukan di pendaftaran.
3. Lihat dengan seksama ketentuan di Universitas tersebut yang berhubungan dengan syarat masuk kalian. Pilih yang paling memungkinkan. Contohnya jika univ meminta TOEFL dan anda tidak memiliki atau masa berlakunya sudah habis jangan memilihnya.
4. Buat dari jauh jauh hari softcopy dokumen yang diperlukan, tujuannya agar tidak terburu-buru dan jika ada kesalahan dapat diperbaiki sesegera mungkin dan meminimalisir hal-hal yang mungkin menjadi hambatan disaat yang akan datang. Dokumen yang bisa dibuat jauh jauh hari diantaranya : surat rekomendasi, surat pernyataan magang, translation transkrip nilai, dll.
5. Konsultasikan dokumen yang sudah jadi kepada orang-orang yang bersangkutan (guru, dosen, kepala sekolah, pembimbing magang, dll). Minta pendapat mereka jika perlu perbaikan.
6. Siapkan semua berkas dengan baik, usahakan jangan sampai ada kekurangan.

#Siapkanlah senjata sebelum berperang, jika bisa mulailah start lebih dahulu saat orang lain bersantai ria, sesungguhnya Allah tahu peluh siapa yang terkuras untuk usaha yang dilakukannya.

Untuk kalian yang sedang berusaha dan berjuang jangan patah semangat, ambillah setiap ilmu yang kalian dapat dari orang disekitar kalian dan mintalah doa dari mereka. Semoga sukses selalu menyertai kalian semua ☺😊